Bismillah,.
Selamat malam sahabat semua. Malam ini kita lanjutkan materi kemaren bahasan bahagia, tapi sebelumnya Saya mau review sedikit tentang materi kemaren. Di materi kemaren Saya mencoba mengenalkan defenisi tentang bahagia pada sahabat semua, yang mungkin defenisi ini baru dan terdengar asing. Sebab memang selama ini banyak orang memahami bahwa bahagia itu sama dengan senang, hal – hal menyenangkan.
Sementara defenisi bahagia yang Saya kenalkan kemaren menjelaskan bahwa Bahagia bukan hanya kesenangan tetapi bahagia adalah Tingkat kesadaran dalam memaknai ( memberi arti ) yang memberdayakan terhadap peristiwa atau kejadian dalam hidup kita .Yang artinya lebih bahagia adalah lebih sadar ,lebih bijak, lebih dewasa dalam memandanh kehidupan ini. Jika kita hubungkan dengan Islam ini paling dekat hubungannya dengan Barakah
Dekat jika dihubungkan tetapi tentu tidak sama. Karena tentunya barakah tentu memiliki makna yang lebih dalam dibanding bahagia, dan mendoakan kebarakahan bagi seseorang termasuk sunnah. Terutama untuk pernikahan, makanya doa yang dianjurkan ketika mengunjungi walimatul ‘ursy berbunyi Barakallaahu laka, wa baaraka ‘alaika, wa jama’a bainakumaa fii khaiir yang artinya Semoga Allah karuniakan barakah kepadamu, dan semoga Ia limpahkan barakah atasmu, dan semoga Ia himpun kalian berdua dalam kebaikan
Tentang Barakah sendiri Rasulullah Saw bersabda :
“Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, semua urusannya adalah baik baginya. Hal ini tidak didapatkan kecuali pada diri seorang mukmin. Apabila mendapatkan kesenangan, dia bersyukur, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya. Sebaliknya apabila tertimpa kesusahan, dia pun bersabar, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya.”
(H.R. Abu Dawud dan Tirmidzi)
Buat yang masih jomblo ataupun yang sudah menikah penting banget nantinya membicarakan hal ini, menyamakan persepsi tentang hal ini dengan pasangannya. Membahas tentang bahagia dan barakah. Menyamakan cara pandang. Memang tidak harus dalam pembicaraan serius tapi hal – hal seperti ini bisa diobrolkan sembari makan bakso di sore hari.
Baik, sekarang kita akan masuk bahasan tentang CINTA
Apa Itu Cinta ?
Kata cinta mungkin salah satu kata yang cukup sering kita dengar, bahkan kita sudah mendengar dan mengenalinya sejak kecil dulu. Kalau di zaman Saya ngomongin cinta itu saat usia mulai kelas 6 SD, masa – masa ramainya zaman SMP hingga SMA. Bagaimana denganmu ?
Yang menyedihkannya adalah saat kita sering mengatakan sesuatu tapi kita tidak tau dengan jelas apa itu yang kita katakan. Sering bicara cinta tapi tidak tau apa itu cinta.
Sebelum membahas cinta lebih dalam kita perlu tau dulu mana yang sesungguhnya cinta dan mana yang sebenarnya hanya ilusi yang diyakini cinta.
Cinta dan Ilusi
Antara cinta dan ilusi. Banyak orang yang sebenarnya dia rasakan adalah halusinasi atau ilusi dan dia menganggapnya itu sebagai cinta, bahkan lebih kerennya disebut cinta sejati, cinta sehidup semati.
Tentu sahabat semua pernah dengar atau malah sering mengatakan istilah jatuh cinta. Jatuh cinta pada pandangan pertama, jatuh cinta pada pertemuan pertama. Sahabat belum mengenal dia sama sekali, belum tau asal usulnya, hanya lihat wajahnya dan senyumnya saja tapi lansung hati bergetar.Atau mungkin di era socmed ini sering terjadi tiba-tiba merasa suka sama orang di socmed. Padahal belum kenal dan tidak tau sama sekali dia siapa.Hanya tau postingannya saja.
Atau mungkin seperti disinetron ada cewek papasan dengan cowok di pasar. Si cewek dengan tentengan belanjaannya lalu saat papasan tanpa sengaja si cowok menabrak si cewek yang menyebabkan semua barang belanjaannya berjatuhan, refleks si cowok bantu si cewek tanpa sengaja mereka saling berpandangan. Duaaar..ada semacam ledakan di hati masing-masing. Ada perasaan indah, berbunga-bunga dan rasa yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata.
Orang-orang menyebut fenomena tersebut dengan sebutan Jatuh Cinta Pada Pandangan Pertama.
Pertanyaannya apakah itu disebut cinta ?
Orang-orang menyebutnya itu jatuh cinta atau cinta pada pandangan pertama.
Tapi pada materi ini saya sampaikan pada sahabat semua bahwa itu bukan jatuh cinta. Tapi hanya Rasa suka, rasa tertarik dan juga rasa simpati . Kenapa bukan cinta ? Nanti dibagian akhir kita akan kupas apa itu cinta.
Jika rasa tertarik ini dipupuk terus-terusan. Misal setelah muncul rasa tertarik itu dipupuk dengan cari tau tentang si dia, stalkingin socmednya, cari tau rumahnya, cari tau tanggal lahirnya dan juga nama Ayahnya. Miriplah dengan si dilan saat awal-awal suka sama Milea hehe. Jika diteruskan terus tentu tahapan selanjutnya jadi PDKT lalu ujung-ujungnya jadi pacaran.
Nah, saat pacaran biasanya orang-orang akan merasakan sangat bahagia senang. Misal tersenyum sendiri, hati girang dan berbunga-bunga pokoknya senang pisan atau merasakan sesuatu yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.
Orang-orang menyebut kondisi dan yang dirasakan adalah cinta. Orang yang merasakan ini sama halnya seperti orang Mabok .Seolah-olah dia keluar dari dirinya yang sesungguhnya.
Makanya kalau kita lihat orang yang lagi pacaran bisa melakukan hal-hal yang kadang nggak masuk akal. Punya energi lebih dalam melakukan sesuatu untuk pacarnya. Kalau kata pepatah mengatakan gunung kan didaki, lautan kan diseberangi . Orang yang sedang mabok ini kalau nggak terkontrol dia mau menyerahkan apa saja untuk pacarnya. Baik itu harta, waktu, energi bahkan sesuatu yang sangat berharga dalam dirinya yaitu Kehormatannya .
Inilah sebabnya kenapa banyak orang yang pacaran sampai kebablasan. Kalau ditanya saat kondisi normal tentu nggak ada wanita yang mau dipegang-pegang apalagi mau berzina dengan laki-laki. Coba aja misal Kamu wanita terus ketemu laki-laki di jalan ngajak lansung pegangan tangan. Apakah mau ? Pasti nggak mau ya hehehe.
Tapi kenapa saat pacaran mau dipegang-pegang laki-laki asing juga ? Sama-sama asing, sama-sama bukan mahram. Karena apa ? Karena sedang Mabok hehehe.
Itulah yang sebenarnya adalah ILUSI atau HALUSINASI . Jadi sederhanya Kalau Kamu pernah pacaran, sebenarnya saat itu Kamu lagi Mabok , lagi halu kalau istilah kekiniannya. Sehingga pada saat tersebut semuanya terlihat indah dalam diri pasangan. Orang yang lagi berhalusinasi ini jika terus-terusan pacaran biasanya dia ingin selalu bersama pacarnya, ingin memiliki, jadi serba ngatur, ingin mengontrol hidup si pacar atau istilah kerennya jadi posesif.
Saat dalam kondisi ilusi / halusinasi atau cinta semu ini sebenarnya yang sangat Kamu fikirkan, peduli dan cintai adalah dirimu sendiri. Kamu mengatakan mencintai si A karena merasa dan mengganggap si A bisa membuat dirimu senang. Dan, ketika Kamu putus dengan si A atau si A meninggalkanmu dan Kamu merasakan sakit, sebenarnya kamu merasakan sakit bukan karena cinta atau kehilangan dia, tapi Kamu merasakan sakit karena Kamu kehilangan “sesuatu yang bisa membuat dirimu merasakan kesenangan atau merasakan mabok”. Jadi bukan karena orangnya ya, tapi karena kehilangan rasa senangnya.
Nah, sampai disini terlihat kan bahwa sesungguhnya Kamu tidak pernah benar – benar mencintai orang yang Kamu anggap cintai. Karena sejatinya Kamu hanya mencintai dirimu sendiri. Hanya peduli pada dirimu sendiri.
Dan, ketika Kamu punya mantan dan dia sulit move on denganmu maka sebenarnya dia tidak sedang kehilanganmu tapi kehilangan “sesuatu yang bisa membuat dirinya senang”
Orang yang sulit move on meyakini kalau hanya dia yang bisa membuat dirinya senang, hanya dengan dia dirinya bisa membuat kenangan indah. Dan secara tidak lansung dia juga meyakini kalau tidak dengan si dia maka dirinya menderita.
Makanya orang yang pacaran lama, menjelahi banyak tempat, melakukan banyak hal sehingga banyak menyisakan kenangan biasanya lebih sulit move on. Btw, di grup ini ada yang masih belum move on kah ? 🙂
Yuk kembali lagi ke bahasan utama kita Cinta
Jadi sampai disini paham ya kerangkanya. Dari awalnya TERTARIK lalu PDKT lalu PACARAN lalu TEROBSESI untuk memiliki dan selalu bersama dengan pacarnya. Ditambah lagi ketika yang menjalin hubungan laki-laki dan wanita normal tentu akan bekerja juga hormon seksualnya. Muncul keinginan untuk melakukan aktivitas seksual seperti pegangan, pelukan, dan bla..bla..bla seterusnya.
Dan, sebenarnya itu ilusi yang bukan cinta.
Lalu bagaimana dengan cinta yang sesungguhnya. Cinta yang sejati. Cinta yang diridhoi Allah ?
Ilusi atau halusinasi tadi bisa memudar seiring berjalannya waktu. Makanya banyak kasus terjadi orang ngakunya cinta banget saat pacaran eh setelah menikah cintanya memudar atau bahkan hilang. Saat melihat keburukan pasangan cintanya berkurang. Sampai ada juga yang malah minta cerai. Alasannya Karena nggak cinta lagi , lha emang pernah mencintai ? Hehehe. Inilah yang banyak orang nggak sadar selama ini. Bilangnya cinta padahal itu ilusi. Bilangnya sudah mencintai padahal baru mabok
Jadi cinta itu apa ?
Cinta itu adalah kata kerja. Cinta itu adalah tindakan. Tindakan memberi, tindakan memperlakukan pasangan dengan baik, tindakan bersabar atas kekurangan pasangan yang dilakukan secara TERUS MENERUS hingga akhir usia. Sampai akhirnya maut memisahkan. Inilah yang disebut cinta sejati Ia lahir bukan karena hal-hal indah saja. Tapi terbentuk dan mengkristal setelah melewati banyak hal, ada senang, sedih, sakit, tawa dan air mata. Sampai disini kebayang ya cinta sejati itu apa ?
Kalau secara syariatnya tentu adalah cinta yang dibangun setelah akad pernikahan. Setelah Sah.
Untuk memulainya memang kita membutuhkan merasakan ketertarikan di awal atau istilahnya Cinta pada pandangan pertama .Makanya dalam proses taaruf itu ada namanya Nadhor , saat nadhor boleh melihat calonnya.
Salah satu tujuannya adalah menemukan rasa ketertarikan atau rasa suka itu. Rasulullah Saw bersabda “Jika salah seorang dari kalian hendak meminang wanita, sekiranya bisa melihat apa-apa yang membuatnya mantap untuk menikahinya, maka hendaknya dilakukan”. (HR. Ahmad)
Tentu itu dilakukan jika sudah siap menikah. Kalau belum siap menikah bagaimana ?
Makanya jaga pandangan. Tundukkan pandangan. Allah Swt berfirman :
“Katakanlah kepada laki-laki yang beriman hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya . Yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang mereka perbuat” (An Nur : 30)”
Mencintai seseorang dalam pernikahan tentu tidak selamanya mudah, adakalanya butuh perjuangan dan pengorbanan. Namun ketika semua diniatkan di awal karena Allah Swt InsyaAllah Allah yang akan menguatkan.
Kalau orang pacaran hanya bertemu dalam kondisi terbaik dengan pacarnya maka setelah menikah Kamu akan bertemu dengan beragam kondisi dan situasi dengan pasangan hidup. Kalau saat pacaran terasa indah dan menyenangkan karena memang orang pacaran tidak ada beban. Tetapi dalam pernikahan seseorang akan berhadapan dengan realita hidup yang sesungguhnya. Ada beban dan tanggung jawab harus ditanggung.
Laki – laki ketika sudah menikah punya beban dan tanggung jawab menafkahi keluarganya, memikirkan biaya kontrakan, tabungan untuk lahiran, biaya anak sekolah, dan seterusnya. Wanita akan setelah menikah akan menghadapi realita hidup menjadi “emak – emak” , kalau tidak ada pembantu tentu akan mengerjakan semua pekerjaan rumah dari pagi hingga larut malam. Belum lagi mengurus anak, membereskan rumah, menghadapi komplain dari suami, kritik dari mertua dan seterusnya. Kebayangkan ribetnya ? Hehehe.
Dan secara fitrahnya orang akan terlihat karakter aslinya, kepribadian aslinya setelah diberi beban. Beban itu untuk menguji siapa diri seseorang yang sesungguhnya, dan salah satu ujian itu adalah pernikahan.
Dalam kondisi – kondisi seperti inilah cinta yang sesungguhnya, cinta yang sejati itu akan terlihat.Akan tampak mana orang yang benar – benar siap untuk mencintai dan mana yang tidak.
Belum lagi jika Kamu Allah pertemukan dengan pasangan hidup yang spesial, pasangan hidup yang spesial ini adalah istilah Saya untuk orang – orang yang punya luka batin, orang – orang yang belum selesai dengan dirinya sendiri. Maka akan jadi ujian tersendiri bagimu untuk mendampingi pasanganmu berubah menjadi pribadi yang lebih baik, mengobati luka – luka di masa lalunya, membantu dia selesai dengan dirinya sendiri. Jadi Saya mengingatkan lagi, kalau bisa materi 8 langkah perbaikan diri untuk selesai dengan diri sendiri yang Saya berikan di awal benar – benar dipahami. InsyaAllah pemahaman dari materi tersebut akan membantu Kamu untuk selesai dengan diri sendiri dan tentunya juga untuk membantu pasanganmu selesai dengan dirinya sendiri nantinya.
Dan, terakhir sebagai penutup materi ini. Jika suatu saat nanti Kamu menikah dan dalam pernikahan Kamu menemukan hal yang tidak sesuai harapan dari pasanganmu jangan buru – buru berfikir untuk cerai dan mengakhiri hubunganmu. Karena itu bukanlah akhir dari perjalananmu, tapi adalah titik awal dari perjuanganmu mencintai pasanganmu.
Dan jika Kamu terus berjalan bersama, bergandengan, saling menguatkan melewati berbagai macam tantangan suatu saat nanti InsyaAllah Kamu akan merasakan yang namanya cinta sejati. Cinta yang sesungguhnya, bukan ilusi, bukan halusinasi tapi cinta yang memang sudah teruji dan terasah oleh perjuangannnya.
Siap berjuang ? Siap membangun rumah tangga syurga di dunia dan bersama hingga ke syurganya ? Semoga Allah kuatkan kita semua ya.
Sekian materinya.