Bismillah,.
Kita lanjut bahasan materi sebelumnya ya. 8 Langkah perbaikan dan perubahan diri menjadi yang lebih baik. Di langkah pertama adalah Awaraness atau kesadaran, dan yang kedua adalah ACCEPTANCE
Mungkin diantara sahabat sudah ada yang pernah mendengar istilah ini, Acceptance yang bahasa kitanya berarti menerima. Namun dalam materi kali ini saya akan mengenalkan 2 makna dari acceptance ini :
Baik, kita coba bahas dan urai satu persatu ya.
1. Menerima apa adanya
Dalam hidup ini ada hal yang memang bisa kita rubah, ada hal yang sangat kecil kemungkinan kita merubahnya dan ada hal yang sama sekali tidak bisa kita rubah.
Nah Menerima apa adanya dilakukan untuk hal – hal yang sangat kecil sekali kemungkinannya bisa kita rubah atau bahkan sama sekali tidak bisa kita rubah. Beberapa diantaranya adalah :
Kunci bisa menerima apa adanya adalah diniatkan dari hati lalu mencoba memahami dan mengerti kenapa orang tersebut bersikap seperti itu. Contoh, Kamu punya orangtua yang selalu beda pendapat denganmu, selalu melihatmu salah, selalu mendesak untuk menikah, selalu beda pendapat maka yang perlu Kamu lakukan adalah mulai ikrarkan di hati seperti ini :
“Ya Allah, itu Ayah ibuku, Aku menerima menerima mereka apa adanya, Aku ridho atas mereka. Aku mengerti kenapa mereka bersikap demikian, mungkin karena kurangnya pemahaman, kurangnya ilmu, pengasuhan yang mereka dapat dulu kakek nenek saya. Selalu limpahkan kebaikan untuk mereka ya Allah”
Contoh lain jika dengan orang lain, misal Kamu sering diledekin “kapan nikah” sama seseorang :
Maka bicara di hati seperti ini
“Ya Allah,.Aku menerima dan ridho ditanyakan kapan menikah terus. Mungkin itu bentuk perhatian atau iseng mereka. Aku mengerti mereka bersikap demikian mungkin karena tidak tau kalau ucapannya menyinggung atau memang mereka sengaja menyinggungku dan itu menjadi kebahagiaan tersendiri bagi mereka. Apapun tujuan mereka tetaplah limpahkan kebaikan untuk mereka ya Allah”
Kenapa kalimat diatas itu penting ? Tujuannya adalah untuk berdamai dengan diri sendiri agar bisa menerima perlakuan yang tidak baik itu. Karena menerima apa adanya bukan mengalah, bukan pura – pura sabar, bukan memendam rasa kesal dan marah tetapi menerima dengan cinta. Itulah pentingnya di akhirnya kita doakan kebaikan untuk siapapun yang menyakiti kita. Karena hanya perasaan cinta akan meluruhkan rasa sakit hati dan benci dari diri kita.
Tentu Sahabat ingat bagaimana Rasulullah Saw ketika disakiti oleh orang selalu membalas dengan kebaikan. Saat sering diludahi oleh seseorang, dan ketika orang itu sakit Rasulullah Saw yang pertama kali datang menjenguknya. Jadi yuk kita teladani Rasulullah. Belajar berbuat baik pada orang yang menyakiti kita paling minimalnya mendoakan kebaikan untuk mereka.
Contoh untuk fisik, misal hidungnya tidak mancung. Maka bicara dalam hati.
“Ya Allah, aku ridho, aku menerima hidung ini, aku mencintai hidung ini dan InsyaAllah hidung ini sangat bermanfaat bagiku. Alhamdulilllah”
Kalau bagian tubuh lainnya yang misalnya Kamu tidak sukai disesuaikan saja ya.
Jadi intinya dalam menerima apa adanya, yang pertama adalah Kamu menerima dulu dengan ikhlas dan ridho bahwa itu semua adalah ketentuan terbaik Allah Swt untukmu. Kedua adalah kamu mengerti kenapa orang tersebut demikian dan yang ketiga adalah doakan kebaikan untuknya.
Melihat apa adanya adalah untuk hal – hal yang bisa dirubah, hal – hal yang bisa dirubah diantaranya seperti sikap, mengendalikan emosi, ibadah saat ini, penampilan, cara bertutut kata, keahlian dan lain sebagainya.
Pertama – tama tentu Kamu perlu mengenali dulu hal-hal apa saja yang perlu diubah dalam dirimu, atau mungkin lebih tepatnya untuk segera diubah. Lalu lihat hal tersebut apa adanya, dan mulailah bermimpi suatu saat Kamu akan berubah dan menjadi yang lebih baik.
Contoh kalimat motivasi ke diri sendirinya adalah :
“Saya melihat apa adanya dalam diri Saya saat ini memang masih ada rasa malas beribadah, tapi saya berharap, saya akan selalu berdoa dan berusaha suatu saat nanti InsyaAllah Saya akan berubah menjadi lebih baik”
Dan melihat apa adanya juga perlu dilakukan pada pasangan nanti setelah menikah ketika Kamu melihat ada kekurangan dalam diri pasangan. Jadi pada pasangan konsepnya bukan menerima apa adanya tapi berusaha memberikan yang terbaik semampunya .
Bagi sahabat yang mungkin masih ada pemikiran atau mindset bahwa pasangan yang baik itu adalah yang menerimamu apa adanya dan Kamu akan menerima apa adanya juga saran saya yuk ubah mindsetnya.
Misalnya pasanganmu punya kekurangan malas shalat shubuh berjamah di masjid maka kalimat yang perlu diucapkan baik – baik padanya adalah :
“Sayang….saat ini Kamu memang masih shalat shubuh di rumah, tapi suatu saat nanti Aku yakin Kamu bisa shalat shubuh berjamaah di masjid…”
Kalau menerima apa adanya tentu kalimatnya jadi :
Aku menerimamu apa adanya meskipun Kamu nggak shalat
Aku menerimamu apa adanya meskipun Kamu suka bentak dan marahin Aku
Aku menerimamu apa adanya meskipun Kamu nggak kasih Aku nafkah
Aku menerimamu apa adanya meskipun Kamu selingkuh
Aku menerimamu apa adanya meskipun Kamu nggak mau merawat anak.
Setelah membaca beberapa kalimat diatas masih beranggapan cinta itu menerima apa adanya ?
Demikianlah bedanya antara Menerima apa adanya dan Melihat apa adanya , mudah-mudahan dengan materi hari ini sahabat semua bisa memahami konsep ACCEPTANCE ini.
Baik, sekarang kita masuk tugas dan latihan ya :