Bismillah,.
Selamat malam sahabat semua, malam ini kita lanjutkan materi pembelajaran kita ya. Masih ingatkan materi – materi sebelumnya ?
1. Awaraness
2. Acceptance
3. Acknowlegde
Dan sekarang kita masuk ke tahapan ke 4 yang boleh dibilang ini adalah salah satu kunci dari semua tahapan yang ada. Boleh dibilang juga ini adalah kunci dalam membangun hubungan dengan siapapun, tidak hanya dengan orang terdekat tapi juga dengan orang lain. Yang akan kita bahas malam ini adalah FORGIVENESS atau kalau bahasa kitanya MEMAAFKAN.
Agar lebih mudah memahaminya dan pemahaman kita sampai ke akarnya yuk kita mulai pahami memaafkan ini mulai dari hal yang paling mendasarkan defenisinya, manfaatnya, dampak jika tidak memaafkan hingga bagaimana cara memaafkan.
A. Tentang memaafkan
Apa itu memaafkan ?
– Memaafkan adalah proses melepaskan rasa sakit, benci, dendam dari dalam diri kita.
– Memaafkan adalah cara diri merawat emosi kita agar tidak berdampak buruk pada fisik maupun psikis akibat kemarahan dan kebencian yang dipendam
– Memaafkan adalah sebuah tindakan membalas keburukan dengan kebaikan, membalas kebencian dengan cinta, singkatnya memaafkan adalah berbuat baik pada orang yang menyakiti kita
Dari 3 uraian diatas mudah-mudahan Kamu sudah bisa menarik apa itu makna memaafkan ya, ya pada intinya adalah Memaafkan itu untuk kebaikan diri kita sendiri bukan untuk orang yang menyakiti kita. Selama ini kita sulit memaafkan karena memahami bahwa memaafkan itu membebaskan orang yang menyakiti kita dari sebuah ‘hukuman semu’ . Kenapa Saya katakan hukuman semu ?
Karena tidak tau siapa yang sedang menghukumnya, namun tanpa kita sadari diri kitas sendiri malah mengikat kemarahan dan benci itu dalam diri kita. Ayo siapa yang sebenarnya dirugikan dari tidak maunya kita memaafkan ? Tentu kita sendiri.
Orang yang tidak mau memaafkan atau pendendam itu ruginya 2 kali. Pertama karena disakiti oleh orang yang menyakitinya, kedua adalah karena menyimpan rasa sakit itu dalam dirinya, yang lama-lama akan jadi penyakit juga baik psikis maupun fisik.
Orang bijak mengatakan Orang yang sulit memaafkan ibarat orang terkena tusukan belati di dadanya, dan membawa belati yang tertusuk di dadanya itu kemana-mana. Ia berteriak sakit, ia mengeluh perih tapi dia tidak mau mencabut dan melepaskan belati yang menancap di dadanya itu
Kalimat bijak lainnya mengatakan bahwa Orang yang tidak mau memaafkan itu ibarat orang yang minum racun lalu berharap orang lain yang mati
Sahabat semua mungkin sudah pernah dengar atau sudah sangat familiar dengan kisah Rasulullah Saw saat diludahi oleh seseorang, hampir setiap hari beliau diludahi hingga suatu hari tidak ada orang yang meludahi beliau. Yang mulia Rasulullah Saw pun bertanya “kemana si fulan yang meludahi saya setiap hari ?” , orang itupun mengatakan bahwa si fulan yang meludahinya sakit.
Apa yang dilakukan oleh Rasulullah Saw ?
Beliau ke rumah, mengambil buah lalu datang menjenguk si fulan yang setiap hari meludahi beliau dengan penuh kebencian. Tidak hanya itu, lebih mengejutkan lagi ternyata Rasulullah Saw adalah orang yang pertama menjenguk orang ini. Sahabat – sahabat terdekatnya saja belum datang menjenguk tapi rasulullah Saw datang menjenguk padahal orang ini telah meludahi beliau setiap hari ini.
Inilah teladan dari Rasulullah Saw, membalas keburukan dengan kebaikan, membalas kebencian dengan cinta hingga akhirnya cinta Rasulullah merontokkan kebencian dalam diri orang tersebut, ia terpesona dengan akhlak Rasulullah Saw hingga akhirnya ia masuk Islam.
B. Kenapa Banyak Orang Yang Sulit Memaafkan ?
Di luar sana banyak orang yang sulit memaafkan, atau bahkan tidak mau sama sekali memaafkan benar ? Mudah – mudahan disini tidak ya, InsyaAllah orang yang pemaaf semua.
Penyebab orang sulit memaafkan adalah karena 3 hal :
Pertama Karena memiliki pola fikir bahwa memaafkan itu untuk kebaikan si pelaku yang menyakiti dirinya.
“Masa’ saya maafin begitu saja, salahnya sudah sebegitu besar pada Saya ?” .
Selama masih meyakini bahwa memaafkan untuk kebaikan orang yang menyakiti dirinya maka akan sulit baginya untuk memaafkan. Makanya yang paling pertama diubah adalah pemahaman tentang untuk siapa sebenarnya memaafkan ini.
Kedua Sulitnya berbuat baik pada orang yang menyakiti dirinya disebabkan karena hal ini jarang dilatih atau dibiasakan dalam masyarakat kita secara umum. Jangankan berbuat baik pada orang yang menyakiti kita, berbuat baik pada orang yang netral (tidak jahat dan tidak juga baik) kita jarang. Bahkan ada juga yang malah jarang berbuat baik pada orang sudah jelas berbuat baik padanya.
Tentu Kamu sering menjumpai orang yang sulit hanya untuk sekedar mengucapkan terimakasih pada orang yang telah berbuat baik padanya.
Jadi, untuk melatih jiwa menjadi pemaaf mulai dengan melatih diri berbuat baik pada orang yang telah jelas – jelas berbuat baik pada kita, berbuat baik pada orang yang netral pada kita dan tentunya juga berbuat baik pada orang yang menyakiti kita. Cara berbuat baik tentu banyak, seperti memberi hadiah, traktir makan, membantu orang yang tidak dikenal di jalan atau paling sederhana mendoakan kebaikan untuk orang lain.
Ketiga Karena tidak memahami dampak buruk dari menyimpan dendam dan amarah. Orang yang terlalu sering memendam rasa sakit hati, dendam dan amarah akan berdampak buruk pada psikis maupun fisiknya. Bagi psikis biasanya bisa berdampak pada sulitnya mengendalikan emosi, emosi tidak stabil, mudah galau, bahkan sampai tingkat yang lebih parah seperti depresi. Dampak bagi fisik misalnya adalah penyakit seperti maag, GERD, hingga penyakit – penyakit kronis dan berbahaya
C. Manfaat Memaafkan
Ada banyak manfaat dari memaafkan, beberapa diantaranya adalah :
1. Sebagai bentuk ketaatan pada Allah Swt. Allah Swt berfirman dalam surah Al – Hujurat ayat :
“Sesungguhnya hanya kaum muslimin yang bersaudara. Karena itu berupayalah memperbaiki hubungan antara kedua saudara kalian..”
Rasulullah Saw pun juga bersabda tentang memaafkan :
“Setan (Iblis) telah putus asa untuk disembah oleh orang yang rajin shalat di Jazirah Arab. Namun dia selalu berusaha untuk memicu permusuhan dan kebencian.” (HR. Muslim)
Dalam hadits lain Rasulullah Saw juga mengingatkan kaum muslimin :
“Tidak halal bagi seorang muslim untuk memboikot (tidak menyapa) saudaranya lebih dari 3 hari” (HR. Bukhari)
2. Memaafkan menjadikan hidup lebih tenang dan bahagia, karena dengan memaafkan kita melepaskan rasa sakit hati, kemarahan dan kebencian dari dalam diri kita. Sehingga kita menjadi pribadi yang terasa lebih plong, tidak membawa beban amarah. Sementara orang yang menyimpan amarah hidupnya lebih cenderung berat dan sulit, karena dia selalu membawa kemarahannya yang tanpa disadari malah membuat dirinya sibuk sendiri. Coba bayangkan orang yang memendam amarah ketika ada acara yang memungkinkan dia akan bertemu dengan orang yang pernah menyakitinya membuat dia dilema, bahkan dia menghindar tidak mau bertemu dengan orang tersebut. Ketika tanpa sengaja bertemu hatinya mendidih lagi, ingat lagi kejahatan orang tersebut dan meradang lagi sendirian.
Orang yang pendendam dan tidak mau memaafkan cenderung menularkan sikap sulit memaafkannya kepada orang – orang terdekatnya. Dia cenderung mengajari orang terdekatnya untuk memusuhi orang yang jadi musuhnya. Misalnya ketika masih sendiri dia punya musuh yang tidak mau dia memaafkan maka setelah menikah dia akan ceritakan perihal musuhnya itu pada pasangannya dan berharap pasangannya ikut memusuhi orang tersebut. Bahkan ketika sudah punya anak ada juga yang menceritakan lagi kejahatan orang tersebut pada anaknya dan mengajari anaknya agar memusuhi orang tersebut. Kamu tentu bisa bayangkan betapa rumitnya hidup orang yang seperti ini.
4.Indikator memaafkan
Mungkin yang sering menjadi pertanyaan adalah Apa sih yang menjadi indikator kita memaafkan seseorang?
Apakah memaafkan itu kita lupa semua kesalahannya ?
Bagaimana jika kita sudah memaafkan tapi tidak mau bertemu dengan orangnya ?
Bagaimana jika sudah memaafkan tapi kalau ingat kesalahannya menjadi sedih lagi ?
Adakah yang punya pertanyaan demikian ?
Kalau ada maka perlu dipahami bahwa indikator atau ukuran dari memaafkan adalah bukan tentang lupa tentang dirinya atau melupakan kesalahannya. Tetapi adalah berdamai dengan pelaku yang menyakiti Kamu dan juga berdamai dengan kesalahannya. Indikatornya adalah meskipun ingat orangnya, ingat kejadiannya, ingat kesalahannya maka tidak ada lagi emosi – emosi negative yang muncul ketika mengingat hal tersebut.
Kalau misalnya Kamu bilang sudah memaafkan tapi ketika disuruh menceritakan tentang kesalahannya membuat Kamu ingat lagi perihnya, menangis lagi maka Kamu belum bisa dikatakan memaafkan. Ingat salah satu pengertian di awal ya bahwa memaafkan adalah melepaskan rasa marah dan kebencian dari dalam diri.
5. Langkah – Langkah Memaafkan
Setelah memahami apa dan bagaimana memaafkan maka kita masuk ke tahap yang cukup penting yaitu langkah – langkah memaafkan. Berikut adalah beberapa langkah – langkah memaafkan.
Pertama Ikrarkan dalam hati maupun lisan bahwa Kamu telah memaafkannya dan ridho padanya. Misalnya “Saya mulai saat ini memaafkan semua kesalahan dan sikap tidak menyenangkan dari si fulan (sebut namanya) pada Saya waktu itu”
Kedua Ikrarnya bisa juga disertai dengan doa kebaikan “Ya Allah dulu si fulan (sebut nama orangnya) pernah menyakiti saya, hari ini Saya memaafkan si fulan. Ya Allah ampunilah dosa si fulan, muliakanlah hidup si fulan, bahagiakanlah hidup si fulan”
Jika memang kesalahannya cukup besar dan Kamu cukup sulit memaafkannya. Kamu bisa membawa doa ini untuk didoakan setelah selesai shalat. Sebut nama orang yang menyakitimu dan doakan kebaikan baginya.
Ketiga Memberikan hadiah pada orang yang menyakiti kita. Jika yang menyakitimu adalah orang – orang terdekat misal orangtua, kerabat dekat bisa dengan menyiapkan hadiah terbaik baginya dan berikan untuknya. Sampaikan padanya bahwa Kamu menyayangi dan mencintainya (orangtua), kalau kerabat jika keberatan dengan mengucapkan kata cinta bisa dengan kata lain yang sejenis.
Keempat Melatih diri sejak sekarang untuk berbuat baik pada siapapun, pada orang yang berbuat baik padamu, orang yang bersikap netral padamu dan juga pada orang – orang yang menyakiti dirimu.
Kelima Bangun hubungan baik dengan orang yang pernah menyakitimu, tunjukkan padanya bahwa Kamu telah benar – benar memaafkannya. Tapi jika orang yang menyakitimu benar – benar ingin menyakitimu atau bahkan mencelekai jiwamu tentu tidak perlu didekati, cukup didoakan saja.
Kurang lebih demikian langkah demi langkah memaafkan ya.
Latihan Memaafkan