Materi 1 : Konsep Penting Pernikahan Bagi Muslimah

Menikah Bagi Wanita… Penting Nggak, Sih?

Dear, Sahabat Muslimah.
Pernahkah dalam hati bertanya kenapa Kamu harus menikah?
Pernahkah Kamu merenung untuk apa membangun rumah tangga?
Pernahkah jiwa Kamu berbisik kenapa Kamu ditakdirkan sebagai seorang wanita?
Pernahkah Kamu berpikir kenapa Kamu harus menjadi seorang ibu?

Terlepas ada atau tidaknya pertanyaan itu terlintas dalam pikiranmu, kami meyakini ini adalah pertanyaan yang penting dijawab oleh setiap wanita khususnya muslimah. Pondasi penting sebelum kita bicara banyak soal jodoh.

Karena di bagian awal ini kita akan sama-sama belajar menyamakan cara pandang tentang bagaimana seharusnya kita melihat pernikahan.

Suatu ketika kami bertemu dengan seorang muslimah yang merasa tidak penting untuk menikah.
“Untuk apa saya menikah?” ujarnya. “Saya memiliki semuanya. Saya punya pekerjaan yang bagus, penghasilan yang lebih dari cukup, kehidupan yang serba ada, bahkan boleh dibilang berlimpah. Saya nyaman dengan kesendirian. Saya merasa inilah hidup yang asyik. Saya merasa tidak perlu untuk menikah,” lanjutnya penuh semangat.

Hehe…, mungkin Kamu heran. Ada, ya, yang begitu?

Apalagi Peserta Kelas Pranikah Muslimah ini, yang rata-rata tentunya ingin menikah bahkan ingin segera bertemu jodohnya. Benar begitu ? 


Begitulah manusia, banyak ragamnya. Saat wanita lain pusing 18 keliling mikirin sang pangeran bermotor yang nggak datang-datang melamar, eh… ada orang yang malah merasa tidak perlu menikah.

Ada lagi cerita lain dari muslimah yang berbeda. Ia sudah pernah menikah tetapi pernikahannya kandas di tengah jalan. Suami pergi meninggalkan satu anak yang masih balita untuk menjadi tanggungannya.

“Aku trauma nikah, apalagi nikah usia muda. Waktu pacaran mah orangnya baik. Perhatian, pengertian. Suka ngingetin makan, minum, shalat, istirahat, tidur. Setia dan mau jadi ojek pribadi. Baik, deh, pokoknya. Eh… habis menikah semua berubah. Tak ada lagi keromantisan, tak ada lagi mesra-mesraan, tak ada pengertian. Ucapan kasih sayang semua berubah menjadi caci maki. Selalu menyalahkan. Bertengkar dan bertengkar… akhirnya cerai,” ujarnya sambil terisak.

Masih mau kisah lain? Ini adalagi kisah tentang CLGKK (Cinta Lama Gak Kelar-Kelar). Kisah tentang muslimah yang merasakan pedihnya pernikahan dengan laki-laki yang dicintainya. Yang ternyata laki-laki tersebut tidak mencintainya. Hatinya masih tertaut dengan wanita cinta masa lalunya.

Setelah menikah, sang suami masih menjalin hubungan dengan cinta masa lalunya. Masih saling mengingatkan, sesekali bertemu, selalu membantunya ketika kesulitan, dan memberikan perhatian lain pada sang mantan.

Hati istri mana yang tidak akan remuk jika suaminya seperti itu? Sebagai wanita pun tentu Kamu merasakan seperti apa pedihnya. Wanita ini kecewa dengan pernikahannya. Ia menyesalinya.

Itulah sebagian kecil kisah pedih dalam kehidupan rumah tangga yang dirasakan oleh banyak muslimah. Hal-hal demikian itu membuat banyak saudari kita takut menikah. Selalu menunda-nunda menikah dan terlalu selektif dalam memilih jodoh. Akhirnya makin lama ketemu jodohnya dan sering bertanya gimana cara menemukan jodoh.

Namun, tak sedikit juga yang udah ngebet pakai bangettt untuk dinikahi. Yang ini pun punya beragam alasan untuk menikah.

  1. Ingin hidup bersama dengan orang yang dicintai, menghabiskan usia hingga tua bersama. So sweet.
  2. Males. Di rumah dikekang dan diatur sama orangtua. Menikah untuk memerdekakan diri. Semoga yang ini bukan Anda, ya.
  3.  Menikah karena ingin hidup berubah, menjadi kaya, dan berharap dapat warisan dari suami. Ini namanya madu (mata duitan).
  4. Ingin membangun kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawaddah, warahmah, penuh barakah dan melahirkan generasi hebat yang siap berkontribusi bagi bangsa, negara, dan dunia dalam membangun peradaban Islam. Ini ketauan aktivisnya.
  5. Agar menjadi wanita yang lebih taat, lebih bertakwa, dan lebih saliha karena dibimbing oleh imam yang taat dan tampan.
  6.  Agar hidup lebih bahagia sebab sejak kecil bersama keluarga belum menemukan kebahagiaan.
  7. Karena sudah hamil duluan. Tidak ada pilihan lain kecuali menikah. Semoga Allah jauhkan kita dari musibah ini, ya.
  8.  Dan yang lainnya, lainnya, dan lainnya lagi.

Apa pun alasan Kamu untuk menikah atau tidak menikah, tolong izinkan kami kabarkan sebuah berita gembira untuk Kamu yang galau memandang pernikahan. Masih bertanya-tanya dalam hati pernikahan itu penting nggak, sih? Izinkan kami sampaikan berita gembira ini.

Berita ini bukan sembarangan, tetapi sebuah kabar dari langit yang diturunkan oleh Allah Swt., kepada yang mulia, yang tercinta Baginda Muhammad Saw. Rasul yang kita sangat cintai.

Ya, kabar gembira itu adalah firman Allah Swt., yang tercatat rapi dalam Surat An-Nur ayat 32.
“Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu dan orang-orang yang layak menikah dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki maupun perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya….”


Itulah bunyi kabar itu, Allah memerintahkan kita hamba-Nya untuk menikah. Dengan begitu, pernikahan adalah sebuah perintah dari Allah Swt.

Setiap perintah dari Allah tentu ibadah. Setiap ibadah tentu memiliki hikmah kebaikan jika kita melakukannya dan mendatangkan keburukan jika tidak melakukan atau menentangnya. Lebih dari itu, dalam perintah-Nya ini Allah juga memberikan GARANSI.

Ketika hendak membeli barang elektronik atau barang mahal, tentu hal pertama yang Kamu tanyakan adalah garansinya. Ada garansinya nggak? Garansinya resmi nggak? Garansinya berapa lama? Gampang atau sulit untuk meminta garansinya jika terjadi apa-apa?

Kamu akan membeli barang tersebut dengan rasa tenang dan nyaman jika ada garansi resmi. Ada yang memberi jaminan terhadap barang yang Kamu beli jika terjadi apa-apa di kemudian hari.

Toko yang memberi garansi, perusahaan yang memberi garansi, manusia yang memberi garansi, Kamu percaya dan Kamu merasa nyaman karenanya.

Bagaimana jika garansi itu Allah langsung yang memberikannya? Allah yang memerintahkan untuk menikah, Allah juga yang memberikan garansinya. Garansi tentang persoalan rezeki. Satu hal yang ditakuti dan membuat banyak orang menunda pernikahan adalah takut miskin. Atau satu hal yang pada akhirnya banyak orang jadi pilih-pilih calon karena persoalan ekonomi.

Rasulullah Saw., juga menyampaikan kalimat cintanya tentang anjuran menikah.

“Ada empat perkara yang termasuk sunnah para Rasul: rasa malu, memakai wewangian, bersiwak, dan menikah.” (HR. At-Tirmidzi)

Dalam hadis lain di kitab Ash-Shahihah yang dihasankan oleh Syeikh Al-Bani,
“Jika seorang hamba menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya. Oleh karena itu, hendaklah ia bertakwa kepada Allah untuk separuh yang tersisa.”

Masih tentang anjuran menikah, dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim disebutkan bahwa ada tiga orang datang ke rumah Nabi Muhammad Saw., dan bertanya tentang ibadah beliau. Setelah mereka mengetahuinya, mereka berkata,

“Kalau begitu aku akan shalat malam selamanya.” Yang lain berkata, “Aku akan puasa selamanya dan tidak berbuka.” Yang satu lagi berkata, “Aku akan menjauhi perempuan dan tidak akan menikah.”
Rasulullah Saw., mendatangi mereka dan bersabda, “Kalian berkata demikian-demikian? Demi Allah, sesungguhnya aku orang yang paling takut dan paling takwa kepada Allah, tetapi aku shalat dan juga tidur; aku berpuasa dan berbuka; dan aku menikahi perempuan. Barangsiapa membenci sunnahku, ia bukan dari golonganku.”

Jelas sudah, pernikahan adalah perintah dari Allah Swt., dan sunnah Rasulullah Saw. Pernikahan adalah aktivitas mulia, tentu akan memuliakan kehidupan orang yang menjalaninya.

Pernikahan adalah salah satu sunnah Rasulullah yang utama hingga Rasulullah mengatakan bukan dari golongan beliau jika membenci sunnah beliau. Tidak termasuk golongan Rasulullah jika kita membenci pernikahan, menjauhi pernikahan, dan menghindarkan diri dari pernikahan.

Lalu, bagaimana dengan pertanyaan “Pernikahan itu penting nggak, sih?”

Jelas jawabannya adalah penting karena pernikahan adalah ibadah yang diperintahkan oleh Allah Swt., dan sunnah Rasulullah Saw. Maka mari kita awali proses pernikahan sesuai dengan tuntunan Al-Quran dan sunnah. Jalani kehidupan rumah tangga dengan standar nilai Al-Quran dan sunnah. Jika selalu istiqomah berpegang pada dua hal tersebut, Insya Allah kehidupan rumah tangga yang dibangun akan berbuah berkah. Pasangan suami istri akan mengecap sakinah, merasakan mawaddah warrahmah.

Kehidupan rumah tangga yang gagal dan meninggalkan luka trauma mendalam, bukan karena salah pernikahannya, melainkan karena kekeliruan dalam menjalani kehidupan rumah tangga. Tidak berdasarkan Al-Quran dan sunnah, jauh dari Allah, mengikuti nafsu dan ego pribadi.

Untuk Kamu yang ragu untuk menikah, yakinlah Allah Swt., akan selalu melimpahkan kebaikan pada hamba-hamba-Nya yang selalu ingin menjadi lebih baik.

Untuk Kamu yang trauma akan pernikahan, yakinlah jika pernikahan dibangun dengan cara yang Allah ridai, Insya Allah tidak akan berakhir mengecewakan.

Untuk Kamu yang sedang bersemangat menikah, luruskanlah niat menikah hanya karena Allah dan mengikuti sunnah Rasulullah Saw. Bukan karena desakan, tidak juga karena merasa usia sudah makin tinggi, apalagi karena ikut-ikutan. Melihat teman sebaya sudah menikah sehingga malu rasanya belum menikah.

Niat ini penting, meskipun sederhana niat menikah di awal akan berdampak pada cara dalam menemukan jodoh, cara memutuskan apakah akan menerima atau menolak, hingga bagaimana kelak menjalani kehidupan berumah tangga. Niat bukan hanya persoalan yang terucap dilisan, kalau ditanya kenapa menikah tentu jawaban semua orang akan sama. Sangat formal “Ingin beribadah”

Tetapi niat menikah untuk ibadah itu perlu diuji lagi, perlu didalami lagi, sampai memang benar-benar itulah niat menikahnya. Benar-benar untuk mendapatkan ridho Allah Swt. Jangan sampai di lisan niat menikah untuk ibadah tapi di hati karena merasa terdesak oleh orangtua atau karena alasan usia. Sehingga pada realitanya asal menerima laki-laki tanpa memperhatikan agamanya.

Setelah selesai membaca dan memahami semua materi silakan kerjakan latihannya yaa 🙂

 

error: Content is protected !!