Materi 12 : Dream Building Part 2

Bismillah,. 
Selamat malam sahabat semua. Malam ini kita lanjutkan materi dari dream building ya. Beberapa bahasan penting kita selanjutnya adalah : 
 
-Menemukan Misi Hidup
-Menentukan Visi 
-4 Aspek Penting Dalam Dream Building
Kita coba bahas satu persatu ya. 
 
Menemukan Misi Hidup 
Mungkin muncul pertanyaan kenapa misi dulu baru visi ? Karena di luar kita malah sering menemukan visi dulu baru misi.
 
Begini, yang dimaksud misi disini adalah tentang peran spesifik apa yang akan kita ambil di bumi ini sebagai manusia sehingga dengan peran itu pribadi kita menjadi manusia yang bermanfaat dan berdampak bagi banyak makhluk ciptaan Allah Swt entah manusia, hewan ataupun alam. 
 
Misi hidup juga tentang panggilan jiwa, hal terpenting apa yang kita memiliki WHY yang kuat untuk melakukannya, terus melakukannya meskipun hal tersebut tidak nyaman untuk dijalani tetapi karena kita punya alasan kuat di hal tersebut maka kita melakukannya dengan sebaik mungkin. 
 
Misi hidup adalah tentang peran khalifah apa yang kita ambil di muka bumi, sehingga dengan peran tersebut kita bisa memaksimalkan potensi yang Allah berikan pada kita. 
 
Misi hidup juga bisa diwariskan oleh Ayah ibu kita, bahkan dari kakek nenek kita. Tentu sahabat semua mengenal pondok pesantren gontor, lembaga pendidikan seperti gontor adalah sebuah misi mulia dari pendirinya dulu yang ketika pendirinya sudah tidak ada estafet perjuangan itu dilanjutkan oleh anak cucu mereka. Begitu juga dengan berbagai lembaga pendidikan, industri bisnis dan hal lainnya yang diturunkan turun temurun ke anak cucunya adalah contoh dari misi hidup. 
 
Jadi misi hidup adalah sebuah perjuangan jangka panjang yang tidak dibatasi oleh waktu, makanya bagi sahabat yang masih sendiri ketika diproses taaruf perlu menyampaikan pada calon, agar sama-sama bisa menerima dan berjuang hingga akhirnya misi tersebut menjadi misi keluarga. Idealnya yang harus memiliki misi hidup ini tentu adalah laki-laki, para suami. Lalu memilih wanita yang mau mendukung perjalanan misinya. Meskipun dalam beberapa kasus ada juga wanita yang menjadi penggagas misi, dan suami ikut mendukung. Selama suami ridho, dan hal ini tidak membuat wanita merasa lebih dari suaminya tentu tidak masalah. Yang paling ideal tentu adalah ketika suami istri memiliki misi hidup yang sama lalu suami menjadi penggerak utamanya. 
 
Pada akhirnya setelah menikah nanti misi suami dan istri dilebur menjadi satu jadilah misi keluarga. Ketika sudah menjadi misi keluarga tentu wajib disampaikan, ditanamkan pada anak – anak semenjak kecil. Semua anggota keluarga perlu tau misi keluarga ini. Sehingga hari – hari dalam kehidupan pernikahan yang dijalani jelas apa yang diperjuangkan dan apa yang dikejar. Kehidupan pernikahan yang dijalani tidak terasa garing karena jelas apa yang sedang dituju. 
 
Kalau Kamu suka menonton film perang ala hollywod tentu sudah tidak asing dengan sekelompok pasukan yang menjalankan sebuah misi, dan biasanya misi mereka diberikan oleh atasannya. Yang menjadikan film tersebut seru adalah ketika kita melihat bagaimana sekelompok pasukan ini bahu membahu, berjuang bersama untuk menjalankan misinya. Tanpa adanya misi yang harus diselesaikan tentu film ini tidak akan menarik. Begitu juga dengan hidup kita akan terasa seru, menantang dan asyik ketika memiliki misi. 
 
Ketika sudah menikah nanti adanya misi ini akan membantu menguatkan ikatan suami istri, adanya misi inilah yang akan membuat kehidupan pernikahan menjadi lebih seru, terasa lebih menantang. 
 
Berbicara misi tidak selalu tentang passion, kalau nasihat di luar sana kebanyakan menyuruh menemukan passion tapi Saya menyarankan temukanlah misi. Passion adalah melakukan sesuatu yang kita cintai dan sukai sementara misi adalah menjalani sesuatu yang menurut kita penting, berarti meskipun pada mulanya kita tidak mencintai dan menyukainya. Tapi lama-lama InsyaAllah kita akan mencintainya, bukan mencintai pekerjaannya tapi mencintai kenapa kita mengerjakan hal tersebut. 
 
Sebagai contoh ada seorang sahabat yang dia menjadi generasi kedua dalam bisnis orangtuanya, kalau ditanya soal passion dia tidak menyukai hal tersebut. Tapi dia tetap melakukannya alasannya karena ingin berbakti pada orangtuanya, ingin bisnis tersebut terus berkembang dan bermanfaat bagi banyak orang. Ini kisah nyata dari salah seorang pengusaha di bidang penerbit buku Islam yang cukup besar di Indonesia. 
 
Sampai disini mudah – mudahan paham ya tentang apa itu misi. Sekali lagi buat para laki-laki segeralah temukan misi hidupnya. Dan di saat taaruf nanti hal penting yang perlu ditanyakan pada calon ketika taaruf adalah apa misi hidupmu ?
 
Sedikit berbagi kisah Saya, dulu sebelum menikah dengan Ummu Ghazi Saya adalah orang yang sering bergerak di dunia pendidikan, dulu punya cita – cita ingin memiliki sekolah, pernah punya usaha bimbel, menjadi pengajar bimbel dan les privat selama kurang lebih 3 tahun, kuliah di keguruan. Sampai di satu titik Saya menemukan dunia pengembangan diri hingga akhirnya Saya jatuh hati pada bidang ini. Saya mendalami berbagai ilmu pengembangan diri baik melalui buku, seminar, workshop dan menjadi asisten trainer. Saya pun mencoba terjun sebagai trainer ke sekolah kampus dan juga berbagai jenis lembaga. 
 
Sementara Ummu Ghazi di saat yang bersamaan juga memiliki kecintaan pada dunia pengembangan diri, hingga pada akhirnya kita bertemu di satu guru pengembangan diri. Lewat guru inilah akhirnya kita kenalan, dan sampai akhirnya menikah. Saat menjalani taaruf waktu itu Saya memiliki misi ingin menginspirasi banyak anak muda khususnya yang masih sekolah untuk berani bermimpi, berani memiliki cita – cita. Impian saya ketika itu adalah ingin menginspirasi banyak orang. Sementara impian ummu ghazi adalah ingin menjadi istri yang taat pada suami. Klop akhirnya kita menikah. 
 
Setelah menikah Saya malah jarang tampil sebagai trainer tapi kita membangun usaha toko buku online yang menjual buku – buku Islam dan juga herbal. 2 Tahun setelah menikah Kami menerbitkan buku berjudul Indahnya Menikah Tanpa Pacaran, lewat buku ini jugalah seorang sahabat pemilik brand hijab meminta Saya menjadi penulis tetap di websitenya. Saya diminta menulis seputar muslimah, pranikah, pernikahan dan parenting. Setelah itu Saya juga diminta menjadi pengasuh rubrik konsultasi pranikah dan pernikahan di websitenya.
 
Singkat cerita akhirnya Kami hingga saat ini fokus di bidang pranikah dan pernikahan, bahkan usaha toko buku onlinepun lebih spesifik menjual buku – buku pernikahan dan parenting. 
 
Dari kisah singkat diatas tentu teman-teman bisa mengambil satu benang merah bahwa misi hidup Saya di bidang pendidikan , bisa dilihat polanya mulai dari kuliah di keguruan, menjadi pengajar bimbel dan privat, menjadi trainer, menjual buku, menulis hingga saat ini. Secara garis besar misi hidup Saya ada di bidang pendidikan yang disinergikan dengan wirausaha. 
 
Apakah Saya menyukai bidang pendidikan sejak awal ? Suka bicara di depan banyak orang, suka kultum dan berbagi memang iya. Waktu SD dulu Saya pernah punya cita – cita jadi Ustadz, tapi akhirnya cita – cita ini mulai hilang saat Saya tidak berhasil masuk pesantren setelah lulus SD karena keterbatasan biaya. 
 
Saat SMP cita – cita Saya dulu jadi dokter, ketika SMA cita – cita Saya jadi teknisi lulusan ITB hingga jadi pengacara. Tapi Allah menentukan masuk fakultas keguruan UIN jurusan Pendidikan Matematika. 
 
Saat ini misi kami adalah ingin membantu banyak anak muda melalui pendidikan lebih spesifiknya pendidikan seputar cinta, membangun hubungan, pranikah ,pernikahan dan pengasuhan.
 
Kurang lebih demikian kisah perjalanan Saya menemukan MISI, dari pengalaman pribadi tersebut saya menyederhanakan beberapa poin penting yang mesti dilakukan ketika ingin menemukan misi hidup kita, diantaranya adalah : 
 
1. Coba ingat – ingat lagi sewaktu kecil dulu hal apa yang Kamu sering lakukan ? Atau bahkan menjadi cita – citamu. 
 
2. Coba buat garis waktu kehidupanmu dari kecil hingga saat ini, tulis peristiwa – peristiwa penting yang dilalui. Lalu lihat dengan aktivitas apa Kamu sering dipertemukan baik sengaja ataupun tidak. Sederhananya seperti yang Saya tulis diatas, terlihat kalau Saya banyak bergeraknya di bidang pendidikan dan wirausaha. 
 
3. Coba lihat keluargamu baik dari Ayah atau ibu kebanyakan profesi mereka apa ? Atau cari tau apakah ada misi yang diwariskan oleh orangtuamu semisal menjalankan usaha, melanjutkan lembaga pendidikan dan sebagainya. 
 
4. Coba cari kegelisahanmu, hal apa yang Kamu gelisahkan dalam hidup ini ? Misal Kamu pecinta binatang bisa membuat gerakan perjuangan lindungi satwa liar, Kamu pecinta alam bisa membuat gerakan cintai hutan kita, dst. Karena ada misi hidup orang menjaga dan melindungi hewan dan alam.
 
5. Temukan apa yang Menurutmu benar – benar penting dalam kehidupanmu ?
 
6. Coba cari apa yang sesungguhnya Kamu cari dalam hidupmu ?
 
7. Temukan apa kekuatan terbesar dalam dirimu yang Kamu ketahui ?
 
8. Temukan apa bakat yang Kamu miliki ?
 
9. Coba tulis siapa saja orang – orang yang sangat berpengaruh dalam hidupmu ?
 
10. Temukan hal – hal apa yang orang – orang sekitar percaya bahwa Kamu bisa melakukannya dengan baik. 
 
11. Temukan hal – hal yang Kamu bisa lakukan dengan baik, Kamu menguasainya dan juga menyukainya.
 
Coba jawab 10 pertanyaan diatas, urai, renungi lalu setelah menjawab semua poin – poin diatas coba Kamu simpulkan sendiri kira – kira apa misi hidupmu ? 
 
Setelah melakukan langkah – langkah diatas bisa lanjutkan diskusi di grup ya.
 
Selamat menemukan misi hidupnya. 
Misi hidup ini unik, kalau misalnya belum ketemu saat ini tidak perlu dipaksakan. Berdoa pada Allah agar dipertemukan dengan misi hidupnya, mohon ditunjukkan oleh Allah Swt. 
 
Selamat mencoba 🙂
error: Content is protected !!